Kota Gorontalo yang Terbenam dalam Tumpukan Sampah: Analisis Komprehensif dan Solusi Berkelanjutan

Karya : Kadek Widya Lestari

Anggota Litbang PC KMHDI Gorontalo

Gorontalo, sebuah kota di bagian timur Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, kini terbenam dalam tumpukan sampah yang terus membumbung tinggi. Menurut sebuah jurnal terbaru yang diterbitkan oleh Universitas Gorontalo, permasalahan pengelolaan sampah di kota ini telah mencapai titik krisis yang mengkhawatirkan (Universitas Gorontalo, 2023).

Jurnal tersebut menyebutkan bahwa volume sampah di Gorontalo terus meningkat setiap tahunnya, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 12% per tahun dalam lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya adalah pertumbuhan populasi yang pesat, perubahan pola konsumsi masyarakat, serta kurangnya kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik. Ironisnya, infrastruktur pendukung, seperti tempat pembuangan akhir (TPA) dan fasilitas pengolahan sampah, tidak mampu mengimbangi laju peningkatan volume sampah tersebut.

Lebih lanjut, jurnal ini mengungkapkan bahwa dampak dari krisis sampah di Gorontalo sangat luas, meliputi aspek kesehatan masyarakat, kebersihan lingkungan, hingga pariwisata. Tumpukan sampah yang menumpuk di pinggir jalan, saluran air, dan area publik lainnya, telah menjadi sarang perkembangbiakan penyakit serta menyebabkan banjir saat musim hujan. Selain itu, kondisi ini juga telah merusak daya tarik kota sebagai destinasi wisata, menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.

Jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa awal mula permasalahan sampah di Gorontalo dapat ditelusuri sejak pertengahan tahun 2000-an. Pada saat itu, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat di kota ini telah menghasilkan peningkatan volume sampah yang signifikan. Namun, sistem pengelolaan sampah yang ada pada saat itu tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan tersebut. Tempat pembuangan akhir (TPA) yang tersedia cepat sekali penuh, sementara fasilitas pengolahan sampah yang modern masih sangat terbatas.

Akibatnya, sampah-sampah mulai menumpuk di pinggir jalan, saluran air, dan area-area publik lainnya. Kondisi ini semakin diperparah dengan kurangnya kesadaran masyarakat Gorontalo dalam membuang dan mengelola sampah dengan baik. Kebiasaan membuang sampah secara sembarangan dan minimnya upaya daur ulang menjadi faktor penting yang mendorong semakin memburuknya permasalahan sampah di kota ini.

Jurnal ini mengungkapkan bahwa dampak dari krisis sampah di Gorontalo sangat luas, meliputi aspek kesehatan masyarakat, kebersihan lingkungan, hingga pariwisata. Tumpukan sampah yang menumpuk di pinggir jalan, saluran air, dan area publik lainnya, telah menjadi sarang perkembangbiakan penyakit serta menyebabkan banjir saat musim hujan. Selain itu, kondisi ini juga telah merusak daya tarik kota sebagai destinasi wisata, menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.

Untuk mengatasi permasalahan ini, jurnal tersebut menyarankan beberapa langkah strategis yang harus diambil oleh pemerintah Kota Gorontalo, di antaranya:

  1. Meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah melalui pengadaan infrastruktur modern, seperti TPA yang memadai dan fasilitas pengolahan sampah terpadu.
  2. Menggalakkan kampanye edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
  3. Menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif yang mendorong masyarakat untuk mengurangi, memilah, dan mendaur ulang sampah.
  4. Melibatkan sektor swasta dan masyarakat sipil dalam upaya pengelolaan sampah melalui kemitraan strategis.
  5. koordinasi dan sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi permasalahan sampah secara komprehensif.

Hanya dengan upaya yang terpadu dan berkelanjutan, Gorontalo dapat terbebaskan dari krisis sampah dan kembali menjadi kota yang bersih, sehat, dan menarik bagi warganya maupun wisatawan (Universitas Gorontalo, 2023).

Permasalahan sampah di Kota Gorontalo telah mencapai titik krisis yang mengkhawatirkan. Awal mula masalah ini dapat ditelusuri sejak pertengahan tahun 2000-an, ketika pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat menghasilkan peningkatan volume sampah yang signifikan, sementara sistem pengelolaan sampah yang ada tidak mampu mengimbanginya.

Akibatnya, sampah-sampah mulai menumpuk di berbagai tempat, seperti pinggir jalan, saluran air, dan area-area publik lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang dan mengelola sampah dengan baik juga menjadi faktor penting yang memperburuk kondisi ini.

Dampak dari krisis sampah di Gorontalo sangat luas, mulai dari aspek kesehatan masyarakat, kebersihan lingkungan, hingga pariwisata. Tumpukan sampah telah menjadi sarang perkembangbiakan penyakit serta menyebabkan banjir saat musim hujan. Selain itu, kondisi ini juga telah merusak daya tarik kota sebagai destinasi wisata, menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung.

Oleh karena itu, diperlukan upaya komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Gorontalo, mulai dari peningkatan kapasitas pengelolaan sampah, peningkatan kesadaran masyarakat, hingga pengembangan infrastruktur dan teknologi pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan.

CITYZEN