UKMH-DNC UNG Gelar Pagelaran Seni 2025: “Menyalakan Api Dharma, Berpijak pada Tradisi, Bergerak dalam Kreasi bersama UKMH-DNC UNG”

Gorontalo – Unit Kegiatan Mahasiswa Hindu Dharma Ning Carasvaty Universitas Negeri Gorontalo (UKMH-DNC UNG) kembali menggelar Pagelaran Seni tahun 2025. Kegiatan ini mengangkat tema “Menyalakan Api Dharma, Berpijak pada Tradisi, Bergerak dalam Kreasi bersama UKMH-DNC UNG” dan diikuti oleh 38 peserta, terdiri atas 15 laki-laki dan 23 perempuan. Tema tersebut dipilih untuk menegaskan semangat mahasiswa Hindu dalam melestarikan budaya, memperkuat tradisi, dan sekaligus membuka ruang kreatifitas di lingkungan kampus.

Ketua Umum UKMH-DNC UNG periode 2024–2025, I Putu Arya Suta, menegaskan bahwa pagelaran seni ini tidak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana pembelajaran, pengabdian, dan persaudaraan. Ia menjelaskan bahwa ada tiga tujuan utama yang melandasi kegiatan ini. Pertama, sebagai upaya pelestarian budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Kedua, mempererat persaudaraan dan mempersatukan mahasiswa Hindu yang berasal dari berbagai daerah di Sulawesi dan sekitarnya. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa Hindu di UNG tidak hanya tampil dalam pentas seni, tetapi juga mendapat kesempatan untuk saling mengenal, menjalin komunikasi, serta membangun ikatan persaudaraan yang lebih kuat. Ketiga, kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi pilar ketiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Dalam sambutannya, Putu Arya Suta berharap pagelaran seni dapat menjadi ruang pembelajaran yang berharga. “Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah untuk memperkuat rasa persaudaraan antar-mahasiswa Hindu. Organisasi ini harus menjadi rumah kedua untuk belajar, mengasah kepemimpinan, komunikasi, serta kerja sama tim. Kepada mahasiswa baru angkatan 2025, saya berpesan agar tetap solid, bersatu, dan tidak terpisahkan dari UKMH-DNC. Dengan begitu, organisasi ini bisa semakin solid dan bermanfaat, baik untuk kampus maupun masyarakat,” ujarnya.

Pembina UKMH-DNC, I Made Hermanto, S.Pd., M.Pd., turut memberikan pandangan tentang pentingnya kegiatan ini. Menurutnya, pagelaran seni merupakan wadah yang sangat dibutuhkan mahasiswa untuk mengekspresikan minat dan bakat. “Jika tidak difasilitasi, minat dan bakat mahasiswa tidak akan bisa berkembang. Melalui kegiatan ini, mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada seni tari, musik, puisi, dan lainnya dapat menampilkan kemampuan mereka. Ke depan, saya berharap UKMH-DNC dapat memperluas bidang latihan sehingga mahasiswa tidak hanya berhenti pada pentas seni, tetapi juga mampu berkompetisi di berbagai ajang. Misalnya, lomba di tingkat internal umat Hindu seperti Utsawa Dharma Gita (UDG) maupun di tingkat universitas melalui ajang Peksiminas. Dengan cara ini, prestasi mahasiswa dapat meningkat dan nama UKMH-DNC semakin dikenal luas,” jelas Hermanto.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga solidaritas. “Kita semua menyadari bahwa jumlah mahasiswa Hindu di UNG relatif sedikit. Oleh karena itu, jangan sampai ada jarak antarsesama. Kita harus saling mengenal, menjaga, dan memperkuat rasa persaudaraan. Soliditas ini menjadi kunci agar UKMH-DNC bisa terus bertahan dan berkembang,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan Wakil Rektor III Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd., yang berkesempatan membuka kegiatan, menyampaikan harapannya agar UKMH-DNC semakin berdaya dan produktif. “Saya ingin UKM ini mampu melahirkan program-program yang tidak hanya mengekspresikan seni, tetapi juga meningkatkan kompetensi dan soft skills anggotanya. Dengan begitu, UKMH-DNC bisa mempererat tali silaturahmi, menjadi mercusuar keberagaman di UNG, sekaligus menjadi pilar kebangkitan mahasiswa sebagai agent of change dan social control,” ujarnya.

Dr. Candra menambahkan bahwa bergabung dengan UKMH-DNC merupakan suatu kebanggaan sekaligus prestasi. “Kepada mahasiswa baru, saya ingin sampaikan bahwa menjadi bagian dari UKM ini adalah sebuah kesempatan berharga. Bergabung dengan UKMH-DNC bukan hanya pilihan, tetapi suatu keniscayaan. Organisasi ini dapat menjadi ruang bagi kalian untuk bertumbuh, mengembangkan bakat, serta membangun karakter yang lebih baik. Saya berharap mahasiswa baru dapat menjadi generasi yang melanjutkan tradisi organisasi ini dan menorehkan prestasi, baik di tingkat universitas maupun nasional,” pesannya.

Pagelaran seni yang digelar tahun ini menampilkan berbagai pertunjukan, mulai dari tarian tradisional,  pembacaan puisi, dan dll. Kegiatan ini mendapat apresiasi luas dari peserta maupun penonton karena mampu menghadirkan nuansa kebersamaan dan memperlihatkan potensi mahasiswa Hindu di UNG. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi simbol nyata bagaimana tradisi dapat dipertahankan dan diwariskan melalui media seni, sekaligus membuka peluang inovasi dan kreativitas mahasiswa.

Dengan mengusung tema “Menyalakan Api Dharma, Berpijak pada Tradisi, Bergerak dalam Kreasi, Bersama UKMH-DNC UNG” hal ini menunjukkan komitmennya untuk menjaga nilai-nilai luhur agama dan budaya Hindu, sekaligus beradaptasi dengan tantangan zaman. Api Dharma menjadi simbol semangat dan pengabdian yang terus menyala dalam diri mahasiswa Hindu. Tradisi menjadi pijakan yang kokoh agar identitas budaya tidak luntur di tengah arus modernisasi. Sementara itu, kreasi bersama melambangkan langkah maju untuk berinovasi, bekerja sama, dan melahirkan karya yang bermanfaat bagi kampus, masyarakat, bahkan bangsa.

Melalui kegiatan ini, UKMH-DNC UNG tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga menciptakan ruang bagi mahasiswa untuk tumbuh, belajar, dan berkarya. Semangat kebersamaan yang terbangun diharapkan terus menjadi energi positif bagi seluruh anggota, sehingga organisasi ini dapat semakin solid, produktif, dan bermanfaat.

Baca juga berita lainya di Pohalaa.com – Dalam Satu Ikatan Kekeluargaan