KMHDI Rayakan HUT ke-31 dengan Penanaman 1000 Mangrove dan Diskusi Lingkungan

Jakarta, 17 Agustus 2024 – Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-31 dan HUT RI ke-79, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mengadakan gerakan peduli lingkungan yang inspiratif. Acara ini ditandai dengan penanaman 1000 mangrove di Ekosiwata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta, serta diskusi lingkungan yang mendalam. Kegiatan yang diikuti oleh 200 peserta dari berbagai organisasi pemuda dan mahasiswa ini menunjukkan komitmen generasi muda terhadap pelestarian lingkungan.

Ketua Umum PP KMHDI, Wayan Darmawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran aktif anak muda dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara, terutama dalam aspek lingkungan. “Di momentum hari kemerdekaan ini, anak muda harus ikut andil menjaga kelangsungan bangsa dan negara, terutama dalam aspek lingkungan. Hal ini karena lingkungan menjadi aspek penting untuk menjaga ketahanan bangsa,” ujar Darmawan dengan penuh semangat.

Darmawan juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan saat ini. “Kondisi lingkungan saat ini sedang tidak baik. Deforestasi yang masif, sampah menumpuk dimana-mana, dan abrasi air laut menjadi tanda dan peringatan bagi kita semua untuk selalu menjaga alam,” tambahnya. Meskipun ia mengakui bahwa gerakan penanaman 1000 mangrove ini tidak akan bisa dengan cepat memulihkan alam yang sudah sedemikian rusak, namun ia berharap gerakan ini bisa menjadi pemicu untuk aksi-aksi serupa di banyak tempat lainnya.

Sebagai bagian dari rangkaian acara, KMHDI mengadakan diskusi lingkungan dengan tema “1000 Mangrove Untuk Kebaikan”. Diskusi ini menghadirkan beberapa pembicara ahli yang memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya ekosistem mangrove dan upaya pelestariannya.

Suwignya Utama, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, dalam paparannya menekankan multi-fungsi mangrove bagi kehidupan masyarakat. “Mangrove itu penting bagi kehidupan masyarakat, memiliki berjuta manfaat. Oleh karena itu, perlu adanya penyadaran untuk memelihara dan melindungi hutan mangrove secara berkelanjutan,” jelasnya. Suwignya juga menambahkan bahwa mangrove bukan hanya berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi, tetapi juga sebagai habitat berbagai jenis flora dan fauna, serta memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik.

I Gusti Krisna, Ketua Trash Hero Jakarta, dalam sesinya menyoroti hubungan antara sampah plastik dan kerusakan ekosistem mangrove. “Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan sampah plastik, karena kita tahu sampah plastik sangat sulit terurai dan menimbulkan mikro plastik yang membahayakan bagi kehidupan ekosistem bakau,” terangnya. Krisna juga berbagi pengalaman Trash Hero Jakarta dalam mengorganisir pembersihan pantai dan edukasi masyarakat tentang bahaya sampah plastik.

Ketua Departemen Sosial Masyarakat KMHDI, Ardy Adnyana, mengapresiasi semangat kolaborasi yang ditunjukkan dalam acara ini. “Terima kasih teman-teman yang sudah bersinergi dan berkolaborasi dalam aksi ini. Semoga semangat peduli lingkungan terus berjalan dengan baik untuk gerakan-gerakan lingkungan selanjutnya,” ujarnya. Ardy juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam gerakan peduli lingkungan, tidak hanya berhenti pada satu aksi tetapi menjadi gaya hidup.

Sementara itu, Ketua Forum Alumni KMHDI, I Ketut Wiriyana, merefleksikan perjalanan KMHDI selama 31 tahun sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. “KMHDI adalah bagian integral dari bangsa ini, sehingga kewajiban kita adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini,” tegasnya. Wiriyana juga menambahkan bahwa selama 31 tahun, KMHDI telah menjadi bagian penting dalam pembangunan bangsa, dan semangat ini harus terus dipupuk agar bangsa ini bisa menuju Indonesia emas sebagaimana dicita-citakan.

Acara penanaman mangrove ini tidak hanya sebatas ceremonial, tetapi juga diikuti dengan komitmen jangka panjang untuk memantau pertumbuhan dan perawatan mangrove yang ditanam. KMHDI berencana untuk melakukan kunjungan rutin ke lokasi penanaman dan bekerjasama dengan komunitas lokal untuk memastikan keberlangsungan hidup mangrove tersebut.

Wayan Darmawan menutup acara dengan seruan kepada seluruh peserta dan masyarakat luas. “Kita berharap gerakan ini bisa menular ke mana-mana. Dan kita sebagai anak muda memiliki tanggung jawab moral untuk memulainya. Mari kita jadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai gaya hidup dan budaya kita sehari-hari,” ajaknya.

Dengan aksi nyata penanaman mangrove dan diskusi yang membangun kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, KMHDI telah membuktikan komitmennya dalam menjaga kelestarian alam. Lebih dari itu, mereka juga telah menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran krusial dalam membangun masa depan bangsa yang lebih hijau dan berkelanjutan. Acara ini menjadi contoh inspiratif bagaimana organisasi kepemudaan dapat berkontribusi nyata dalam isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Lihat selengkapnya di KMHDI – Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia