Wamenag dan Deputi Kemenpora Hadiri HUT-31, Minta KMHDI Lanjutkan Fungsi Sebagai Agen Perubahan

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki dan Deputi I Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Prof Asrorun Ni’am Soleh menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-31 KMHDI, bertempat di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarata, Selasa (03/09/2024).

Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Pusat, Komisioner Komisi Informasi (KI), Komisioner DKPP, Asisten Menteri PPPA, dan Dirjen Bimas Hindu.

Mengawali sambutan Ketua Umum PP KMHDI mengatakan memasuki dekade keempat KMHDI dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, selain dihadapkan dengan perubahan generasi, KMHDI juga dihadapkan kepada transisi kekuasaan.

“Pada masa ini, KMHDI dihadapkan pada ujian untuk dapat secara konsisten menjadi mitra kerja sekaligus mitra strategis bagi kekuasaan. Pergeseran kekuasan ini memberi harapan bagi bangsa, sekaligus momentum bagi KMHDI untuk menawarkan paradigma baru,” terangnya.

Untuk itu, Darmawan mengatakan KMHDI sebagai organisasi mahasiswa harus bergerak adaktif agar terus relevan dalam menawarkan pandangan-pandangan baru bagi pembangunan negara dan bangsa.

Darmawan mengatakan sampai hari ini bangsa Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus segera terselesaikan. Beberapa pekerjaan rumah tersebut yaitu tingginya angka kemiskinan, mahalnya biaya pendidikan, penegakan hukum yang tebang pilih, pembajakan demokrasi sampai pada korupsi dan nepotisme.

“Kita berharap pemerintah baru dibawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. Sebagai bagian dari elemen bangsa tentu kita harus bahu membahu iku serta menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.

Sementara itu, Deputi 1 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Prof Asrorun Ni’am Soleh mengatakan gerakan mahasiswa identik dengan kritisisme dan agent of control.

“Salah sati peran mahasiswa dan pemuda adalah agent perubahan. Tanpa kritisisme tanpa inovasi dari gerakan mahasiswa maka matilah negara sebelum kematiannya,” terangnya.

Ni’am mengatakan dalam sejarah Indonesia tidak ada perubahan strategis menunu kondisi lebih baik tanpa partisipasi anak muda. Seperti contoh peristiwa Rengasdengklok yang kemudian melahirkan kemerdekaan Indonesia.

“Peristiwa tersebut diinisiasi oleh anak-anak muda. Anak-anak muda melihat ada momentum dari ketegangan geopolitik global. Maka ada proses akselerasi yang dilakukan anak muda untuk memerdekakan Indonesia,” terangnya.

Wamenag RI tersebut pun meminta KMHDI dapat meneruskan tugas sebagai kelompok kritis, inovatif serta agent perubahan bagi bangsa.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Saiful Rahmat Dasuki mengatakan KMHDI sebagai organisasi muda keagamaan memiliki peran penting dalam dinamika kebangsaan, terutama mendorong semangat moderasi beragama

Dasuki mengatakan moderasi beragama penting digalakan untuk menjamin kebebasan beragama warga negara Indonesia. Ia mengatakan moderasi beragama adalah sikap toleran yang mensyukuri ciptaan tuhan.

“Kami berharap dari KMHDI lahir kader-kader muda yang memberikan prestasi dan mewarnai dimanika kehidupan berbangsa kita,” terang wamenag RI.

Baca berita lainnya di Pohalaa.com