KMHDI Gorontalo Gelar Sabha VII: Regenerasi Kuat, Kepemimpinan Hebat Periode 2025-2027

GORONTALO – Di sebuah aula sederhana milik Kantor Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Sabtu (20/9), mahasiswa Hindu berwajah penuh semangat mulai memasuki ruangan. Mereka datang bukan sekadar untuk menghadiri rapat biasa, melainkan mengikuti Sabha VII Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Gorontalo. Dengan tema “KMHDI Kuat Karena Regenerasi Hebat”, acara ini berlangsung hingga Minggu (21/9) di dua lokasi, yakni Aula Kanwil Kemenag dan Aula Kesbangpol Provinsi Gorontalo.

Sabha, dalam tradisi organisasi, bukan hanya forum musyawarah. Ia adalah ruang refleksi, tempat generasi muda menakar capaian, mengevaluasi kekurangan, sekaligus merumuskan arah masa depan organisasi. Itulah yang tampak sepanjang dua hari pelaksanaan acara.

Pembukaan acara berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya dan Mars KMHDI menggema, disusul doa dan tarian penyambutan khas Bali. Ketua Departemen Sosial Masyarakat PP KMHDI, Wayan Ardi Adnyana, hadir langsung untuk membuka kegiatan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya proses kaderisasi.

“Kaderisasi adalah fondasi untuk menghasilkan regenerasi yang hebat. Jika ingin mencetak generasi yang kuat, maka diperlukan proses kaderisasi yang maksimal,” tegasnya. Pesan itu disambut tepuk tangan meriah peserta, seolah meneguhkan keyakinan bahwa masa depan organisasi ini bergantung pada seberapa serius mereka membina kader-kader muda.

Sabha VII, menurut Wayan, menjadi momentum strategis untuk melahirkan pemimpin baru yang tidak hanya mampu menyelesaikan persoalan internal organisasi, tetapi juga sanggup merespons tantangan eksternal.

Agenda inti dimulai dengan sidang pleno yang berlangsung maraton. Dari pembahasan tata tertib, laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2023–2025, hingga sidang komisi yang membahas garis besar program kerja, rekomendasi, dan mekanisme pemilihan ketua baru

Diskusi hangat terjadi ketika laporan pertanggungjawaban dipaparkan. Beberapa peserta mengajukan kritik, sementara yang lain memberikan apresiasi. Dinamika itu menunjukkan bahwa organisasi ini hidup dan terbuka pada perbaikan. Bagi para kader, forum tersebut adalah laboratorium demokrasi, tempat mereka belajar menyuarakan pendapat, menghargai perbedaan, dan mencari solusi bersama.

Kehadiran Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui perwakilan Kesbangpol, Iskandar, menambah bobot acara ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi KMHDI.

Ketua PC KMHDI Gorontalo periode 2023–2025, Made Yasa, juga menyampaikan refleksinya. Ia menekankan pentingnya menghasilkan keputusan strategis dalam Sabha.

“Melalui Sabha ini, saya berharap kita dapat melahirkan keputusan-keputusan yang relevan dengan kebutuhan organisasi dan masyarakat. Mari kita jadikan KMHDI Gorontalo sebagai wadah progresif, inklusif, dan solutif,” katanya.

Dalam nada penuh semangat, ia menutup sambutannya: “Mahasiswa Hindu bukan hanya unggul di bidang akademis, tetapi juga peduli pada masyarakat. Mari kita buktikan bahwa kontribusi kita nyata bagi kemajuan Gorontalo.”

Hari kedua menjadi momen yang paling ditunggu. Setelah melewati sidang-sidang pleno dan komisi, forum akhirnya tiba pada sidang formatur untuk memilih ketua baru periode 2025–2027. Suasana tegang namun penuh sportivitas menyelimuti ruangan.

Hasilnya, Dewa Nyoman Sugi Aditya terpilih sebagai Ketua PC KMHDI Gorontalo periode 2025–2027. Ia akan didampingi oleh I Putu Yoga Pramana sebagai sekretaris dan Niluh Diah Marniati sebagai bendahara. Trio pengurus inti ini diharapkan menjadi motor penggerak organisasi, melanjutkan capaian periode sebelumnya dengan energi baru dan strategi yang lebih segar.

Bagi kader, pemilihan pengurus baru bukan sekadar seremonial, melainkan simbol keberlanjutan organisasi. Ketua terpilih memikul tanggung jawab besar: menjaga semangat kaderisasi, memperkuat jaringan, serta menjawab tuntutan zaman yang semakin kompleks.

Penutupan Sabha berlangsung khidmat. Pelantikan pengurus baru dilakukan, diiringi sambutan dari ketua lama dan ketua terpilih. Momen foto bersama menandai berakhirnya rangkaian acara, sekaligus awal babak baru perjalanan KMHDI Gorontalo.

Sabha VII PC KMHDI Gorontalo bukan hanya soal laporan pertanggungjawaban atau pergantian kepemimpinan. Lebih dari itu, ia adalah cermin semangat regenerasi. Di tengah arus globalisasi yang sering membuat pemuda tercerabut dari akar identitasnya, KMHDI hadir sebagai wadah kaderisasi yang kuat, melahirkan pemimpin muda yang berintegritas, progresif, dan peduli pada masyarakat.

Di akhir acara, satu hal terasa jelas: regenerasi bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi proses melanjutkan estafet perjuangan dengan visi yang lebih segar. Dan di Gorontalo, melalui Sabha VII, KMHDI membuktikan bahwa semangat itu masih menyala.

 

Lihat Berita Lainnya di : Pohalaa.com