Menginspirasi: Yayasan Ekadanta Bali Dwipa Salurkan Bantuan Sembako Menjelang Hari Suci Galungan
Menjelang Hari Suci Galungan, sebuah momen penting dalam budaya dan agama Hindu di Bali, Yayasan Ekadanta Bali Dwipa kembali menunjukkan komitmennya untuk peduli terhadap masyarakat yang membutuhkan. Pada Jumat, 20 September 2024, yayasan ini melaksanakan kegiatan sosial yang penuh makna dengan menyalurkan bantuan sembako kepada warga miskin di Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan material, tetapi juga mengajak semua orang untuk berkolaborasi dalam menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan agama.
Ketua Yayasan Ekadanta Bali Dwipa, Dr. I Nyoman Miarta Putra, dalam sambutannya mengungkapkan, “Ini merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian kami terhadap masyarakat, khususnya yang membutuhkan. Kegiatan ini juga adalah wujud memperjuangkan nilai-nilai agama untuk kepentingan bersama. Mari sama-sama kita berusaha dan terus menumbuhkan nilai-nilai ini, baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan di masyarakat.”
Kegiatan penyaluran bantuan sembako ini dihadiri oleh pengurus yayasan dan berbagai relawan yang bersemangat membantu. Mereka membagikan bingkisan mini sembako yang berisi bahan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, telur, teh, gula, kecap, dan bumbu dapur. Sebanyak 50 paket sembako dibagikan kepada warga di beberapa desa di Kecamatan Buleleng, yang meliputi Kelurahan Banyuning, Padang Keling, dan Alas Angker.
Dalam kegiatan ini, Yayasan Ekadanta Bali Dwipa menargetkan penerima bantuan yang paling membutuhkan, terutama lansia dan keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Miarta menegaskan pentingnya mengenali dan membantu mereka yang selama ini terpinggirkan. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini sampai kepada mereka yang benar-benar memerlukan,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya kepedulian sosial. Melalui tindakan nyata ini, yayasan berharap dapat memberikan inspirasi bagi individu dan kelompok lainnya untuk berkontribusi dalam upaya membantu sesama.
Salah satu penerima bantuan, Setiawan, seorang warga Desa Padang Keling, menyampaikan rasa syukurnya. “Pembagian sembako ini sangat bermanfaat untuk kami dalam menyambut Hari Raya Galungan. Bantuan ini membantu meringankan beban kami dalam mempersiapkan perayaan. Harapan kami, kegiatan ini dapat terus berlanjut sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Setiawan.
Sikap bersyukur dan harapan untuk keberlanjutan program bantuan ini mencerminkan kebutuhan masyarakat yang masih tinggi akan uluran tangan. Momen ini tidak hanya memberikan manfaat secara material, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga.
Hari Suci Galungan adalah salah satu hari raya penting dalam tradisi Hindu di Bali. Pada hari ini, umat Hindu merayakan kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kebohongan). Perayaan ini biasanya diisi dengan berbagai ritual dan tradisi yang memerlukan persiapan, baik dari segi makanan maupun sembako. Dengan adanya bantuan sembako ini, masyarakat yang kurang mampu dapat merayakan hari suci ini dengan lebih layak.
Dr. Miarta menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini juga untuk membantu masyarakat merasakan kebahagiaan di saat merayakan momen penting dalam hidup mereka. “Kami ingin setiap orang, tanpa terkecuali, dapat merasakan kebahagiaan saat menyambut Hari Galungan,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai agama dan kemanusiaan di tengah masyarakat. Miarta menyatakan bahwa upaya untuk berbagi dan saling membantu merupakan bagian dari ajaran agama yang harus dijalankan. “Kita harus selalu mengingat bahwa kepedulian kepada sesama adalah inti dari ajaran agama. Mari kita tumbuhkan kesadaran ini dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Melalui program-program sosial seperti ini, Yayasan Ekadanta Bali Dwipa berharap bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Keterlibatan masyarakat dalam aksi kemanusiaan akan menciptakan budaya saling membantu yang lebih kuat.
Yayasan Ekadanta Bali Dwipa mengharapkan agar kegiatan ini dapat berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak pihak. Kolaborasi antara yayasan, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting untuk meningkatkan dampak positif dari kegiatan sosial ini. Dengan bersatu, diharapkan lebih banyak warga yang bisa merasakan manfaat dari program ini.
Kegiatan sosial semacam ini juga mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Keterlibatan individu dalam membantu sesama akan menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab sosial yang lebih besar. “Kami berharap bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Dengan begitu, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang,” ungkap Miarta.
Dukungan dari berbagai pihak menjadi kunci sukses dalam setiap kegiatan sosial. Yayasan Ekadanta Bali Dwipa membuka peluang bagi siapa saja yang ingin berkontribusi, baik berupa dana, barang, maupun tenaga. “Setiap kontribusi, sekecil apapun, sangat berarti. Kami mengajak semua elemen masyarakat untuk ikut serta dalam membangun solidaritas dan kepedulian,” kata Miarta.
Melalui kegiatan penyaluran bantuan sembako menjelang Hari Suci Galungan ini, Yayasan Ekadanta Bali Dwipa menegaskan komitmennya untuk selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan. Diharapkan, kegiatan ini bukan hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi menjadi awal dari berbagai kegiatan sosial lainnya yang lebih besar dan berkelanjutan.
Dengan terus menumbuhkan rasa kepedulian dan solidaritas, masyarakat diharapkan bisa saling mendukung dan bersama-sama menghadapi tantangan yang ada. Momen Hari Suci Galungan diharapkan menjadi lebih bermakna, tidak hanya bagi penerima bantuan, tetapi juga bagi semua pihak yang terlibat dalam proses kebaikan ini. Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih cerah dan penuh harapan untuk semua.