5 Kriteria Utama Figur Hindu yang Direkomendasikan Masuk Kabinet baru Prabowo-Gibran

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Hindu menyepakati bahwa figur Hindu yang akan direkomendasikan untuk bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus memiliki rekam jejak yang teruji. Kriteria ini dianggap penting untuk memastikan bahwa kandidat tersebut mampu berkontribusi secara signifikan dalam membantu pemerintah baru menjalankan program-program nasional. Kesepakatan ini tercapai dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mencari Figur Hindu untuk Kabinet Prabowo-Gibran,” yang diadakan oleh Pimpinan Pusat Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) pada 15 September 2024 di Pura Aditya Jaya Rawamangun, Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai organisasi Hindu, termasuk Sekretaris Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) I Ketut Budiasa, Sekretaris Jenderal Prajaniti Hindu I Wayan Kantun Mandara, Ketua Peradah Jakarta Bryan Pasek Mahararta, serta Ketua Umum Pandu Nusa Dwijo Sumarto. Dalam diskusi tersebut, mereka sepakat bahwa rekam jejak yang teruji merupakan salah satu kriteria utama yang harus dimiliki oleh figur Hindu yang direkomendasikan masuk dalam kabinet.

1. Rekam Jejak yang Teruji dalam Pembangunan Bangsa

Wayan Darmawan, Ketua Umum PP KMHDI, menegaskan bahwa figur Hindu yang akan didorong masuk dalam kabinet harus memiliki rekam jejak yang jelas dan terbukti dalam pembangunan bangsa, maupun kontribusinya terhadap umat Hindu. Menurutnya, figur yang dipilih haruslah seseorang yang telah memiliki pengalaman yang solid dan teruji, bukan figur yang baru muncul atau dikenal dalam waktu singkat.

“Kami mendorong bahwa figur yang nanti diusulkan harus dengan pertimbangan bahwa yang bersangkutan memiliki rekam jejak yang telah teruji. Jangan sampai orang kemarin sore,” tegas Darmawan.

Kriteria ini dianggap penting agar figur yang diusulkan dapat dengan segera beradaptasi dalam menjalankan tugas-tugas besar di kabinet, terutama dalam mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan menghadapi tantangan di berbagai bidang, seperti ekonomi, infrastruktur, dan kebijakan sosial.

2. Komitmen yang Kuat terhadap Pembangunan Bangsa

Selain rekam jejak yang teruji, Darmawan juga menekankan pentingnya figur yang memiliki komitmen besar terhadap pembangunan bangsa dan negara. Ia menekankan bahwa representasi umat Hindu dalam kabinet Prabowo-Gibran bukanlah soal “bagi-bagi kue” atau sekadar formalitas, melainkan wujud dari kontribusi umat Hindu yang terus berkelanjutan dalam pembangunan Indonesia.

“Selain rekam jejak, yang kita dorong juga perlu figur Hindu yang memiliki komitmen besar terhadap pembangunan bangsa dan negara. Jangan sampai orang yang kita dorong justru tidak memiliki komitmen bagi negara,” ujarnya.

Darmawan juga mengingatkan bahwa sepanjang sejarah, umat Hindu di Indonesia selalu memberikan kontribusi positif dalam pemerintahan. Salah satunya adalah dengan kehadiran figur-figur Hindu dalam kabinet, yang membantu presiden dalam menjalankan berbagai program strategis.

3. Mewakili Aspirasi Umat Hindu

Menurut Darmawan, kehadiran figur Hindu dalam kabinet harus dilihat sebagai wujud dari komitmen umat Hindu untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional, bukan hanya soal jabatan atau kekuasaan. Oleh karena itu, kandidat yang diusulkan haruslah seseorang yang bisa mewakili aspirasi umat Hindu di Indonesia.

“Jika kita melihat sejarah, dalam setiap periodenya umat Hindu terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara. Salah satunya dengan masuk dalam kabinet dan membantu presiden menjalankan program-programnya,” lanjut Darmawan.

Dengan demikian, figur yang dipilih harus memiliki keterhubungan yang erat dengan komunitas Hindu dan mampu membawa aspirasi umat ke dalam kebijakan nasional.

4. Track Record yang Terukur

Sekretaris Umum PHDI, I Ketut Budiasa, juga menegaskan pentingnya figur dengan rekam jejak yang kuat dan terukur. Menurutnya, figur yang diusulkan harus memiliki latar belakang yang jelas dan teruji, bukan hanya sekadar dikenal karena pernyataan-pernyataan publik belakangan ini.

“Perlu rasanya kita menyaring track record figur yang kita dorong, daripada kita melihat statemen-statemenya belakangan,” ujar Budiasa.

Track record yang terukur dianggap sebagai cara untuk memastikan bahwa figur tersebut memiliki kapasitas yang mumpuni untuk mendukung program-program pemerintah Prabowo-Gibran. Menurut Budiasa, seseorang yang memiliki rekam jejak yang jelas akan lebih mudah untuk diukur kemampuannya dalam menghadapi berbagai tugas yang kompleks di kabinet.

5. Afiliasi Politik dan Kedekatan dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain rekam jejak dan komitmen, Budiasa juga menekankan pentingnya afiliasi politik dan kedekatan figur tersebut dengan Prabowo dan Gibran. Ia menekankan bahwa dalam politik Indonesia, kedekatan dengan presiden dan timnya sering kali menjadi faktor penting dalam penentuan posisi menteri.

“Bagaimanapun logika dan fatsun politiknya demikian, yang dekat dan yang selama ini berjuang bersama Prabowo, kemungkinan besar akan dipertimbangkan untuk masuk kabinet,” jelasnya.

Afiliasi politik dan kedekatan ini dianggap penting agar figur yang diusulkan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan visi dan misi pemerintah, serta berkontribusi secara efektif dalam menjalankan berbagai program pemerintah.

Sinergi Umat Hindu dalam Pemerintahan

Kesepakatan dalam FGD ini menunjukkan bahwa umat Hindu memiliki komitmen yang besar untuk terus berkontribusi dalam pemerintahan Indonesia. Dengan memilih figur yang memiliki rekam jejak yang teruji, komitmen yang kuat, dan kedekatan politik dengan pemerintahan, diharapkan figur yang diusulkan bisa memberikan dampak nyata dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, ormas-ormas Hindu berharap agar figur yang diusulkan dapat memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, sekaligus menjadi representasi dari umat Hindu yang ingin berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Melalui proses seleksi yang ketat dan berfokus pada kualitas, KMHDI dan ormas Hindu lainnya berharap agar kehadiran figur Hindu dalam kabinet Prabowo-Gibran tidak hanya sekadar simbol, tetapi juga wujud dari sinergi yang kuat antara pemerintah dan umat Hindu dalam memajukan bangsa.

Baca berita lainnya di  : pohala.com